Pages

Minggu, 07 Juli 2013

sejarah+soal

hai teman teman sekarang baca sejarah di bawah ini dan kerjakan soal nya ada sertifikat nya loh....!

1.      Pandangan Sejarah Menurut Hukum Fatum
Hukum fatum dalam diri manusia bersumber dari alam pikiran yunani. Manusia pada dasarnya sama dengan jagad raya, alam.
Manusia disebut mikro-cosmos (alam kecil), jagad raya disebut makro-cosmos (alam raya). Baik alam raya maupun alam kecil tunduk pada suatu hukum yang dinamakan hukum alam yang telah ditetapkan yakni nasib/fatum. Perjalanan hidup matahari, bintang, manusia dan sebagainya, tidak menyimpang dari jalan/lingkaran yang ditentukan oleh nasib/fatum.
Pandangan sejarah menurut hukum fatum di indonesia disebut cakra-manggiling (roda berputar). Manusia menurut cakra-manggiling tidak dapat melepaskan diri dari cakram (roda) yang berputar terus menerus itu. Nasib manusia telah ditentukan , bergerak naik turun sesuai gerak irama cakram makro-cosmos dan mikro-cosmos.
Tidak perlu lagi memikirkan kejadian apa yang menimpanya karena telah dikodratkan. Masa yang sekarang perlu dinikmati sepuas-puasnya, bergembira dengan ketentuan nasib.
2.      Pandangan Sejarah Zaman Pertengahan (Menurut Santo Agustinus)
Santo Agustinus, menulis pandangannya tentang sejarah dalam karyanya yang tekenal Civitas Dei (kerajaan tuhan). Dalam bukunya mengatakan bahwa sejarah adalah epos perjuangan antara dua unsur yang saling bertentangan, yakni yang baik dan yang jahat atau civitas dei dengan civitas diaboli (diaboli = setan, iblis). Mula-mula manusia mengikuti civitas diaboli, tetapi kemudia akan mengikuti dan tegak dalam civitas dei.
Paham fatum yunani(siclis) mempengaruhi pandangan sejarah Agustinus. Terutama tentang fatum atau nasib, kadar terdapat dalam pandangannya, tetapi fatum bukanlah menjadi kekuatan tunggal yang berasal dari hukum alam, melainkan kehendak Tuhan.

3.      Teori Progresif-Linear Menurut Ibnu Khaldun
Kalau pandangan sejarah menurut santo Agustinus berdasarkan kehendak Tuhhan, maka menurut Ibnu khaldum bahwa sejarah adalah berdasarkan pada kenyataan. Dan tujuan sejarah adalah agar manusia sadar akan perubahan masyarakat.
Menurut Ibnu Khaldun, bahwa seluruh peristiwa dalam panggung sejarah kemanusiaan itu adalah suatu garis menaik dan meningkat ke arah kemajuan dan kesempurnaan. Pencetus teori progresif-linear ini memandang, bahwa sejarah berlangsung dalam suatu garis linear yang menuju ke progres dan profeksi, dengan indikatornya adalah peristiwa/fakta-fakta sejarah sebagai hasil perbuatan manusia yang mengandung nilai-nilai kesejarahan.
Sedangkan teorinya tentang Ashabyah atau perasaan cinta golongan atau perasaan bermasyarakat, menurutnya bahwa solidaritas sosial muncul karena mengutamakan sebagai akhlak/moral dan menempatkan orang pada peranan yang tepat serta pengaruh faktor geneologis atau keturunan.
4.      Teori Sejarah Menurut Oswald Spengler
Oswald Spengler tersohor karena dengan kitabnya yang berjudul : Der Untergang des Abendlandes (Decline of the West = keruntuhan dunia barat-eropa). Spengler bertindak laksana seorang ahli nujum : meramalkan keruntuhan eropa.
Ramalan itu atas keyakinan bahwa gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam yang disebut nasib, fatum, atau dalam bahasa jerman schicksal. Dalil Spengler bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam segalah-galahnya sama dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, kehidupan hewan dan perikehidupan manusia. Persalaan itu pula dengan alam semesta : makro-cosmos dan mikro-cosmos, sama dengan susunan dan sama kehidupannya.



NIH QUIZ NYA